Shalom saudara yang diberkati Tuhan. Bagaimana kabar Anda? Kiranya Tuhan memberkati, meneguhkan, mengangkat bahwa memberi kita damai sejahtera.
Ayat Renungan: Matius 5: 14 – “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”
Saudara yang dikasihi Tuhan dalam jumpa kita kali ini, kita akan belajar tentang menjadi saluran pipanya Allah.
Bayangkan jika talang air di rumah tidak dibersihkan secara berkala, alirannya bisa mampet dan akan banjir dimana-mana. Gambaran sederhana ini menolong kita memahami bahwa berkat Tuhan dapat mengalir kepada banyak orang melalui hidup kita—asal kita rajin menjaga dan merawat “pipa” itu, yaitu hidup kita sendiri.
Dengan apa kita bisa melakukannya? Salah satunya dengan menjadikan hidup kita terang pengharapan bagi semua orang. Bayangkan pakaian yang sudah dicuci lalu dijemur tanpa sinar matahari—tentu tak akan kering. Begitu juga hidup tanpa pengharapan. Sebagai saluran pipa‑Nya, kita dipanggil membawa pengharapan itu. Kita perlu “membersihkan diri” agar pengharapan tidak terhambat oleh dosa, keraguan, ketidaksungguhan, atau hal‑hal lain yang dapat menyumbat pipa Allah.
Yesus berkata, “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5: 14). Tuhan menempatkan kita “di atas”, artinya standar kita harus tinggi—bukan menurut nilai dunia, melainkan nilai Allah. Nilai‑Nya sering berlawanan dengan nilai dunia: dunia mengajarkan “mata ganti mata, gigi ganti gigi”, sedangkan Allah mengajar kita membalas luka dengan berkat. Untuk hidup sebagai terang di atas gunung, kita harus melatih diri setiap hari menghidupi nilai‑Nya. Kita dipanggil memancarkan terang itu ke sekitar, bukan menaruhnya “dalam kaleng biskuit”.
Untuk memancarkan terang di puncak gunung, kita perlu melatih diri setiap hari agar terus menghidupi nilai‑nilai Allah. Bayangkan lampu berdaya tinggi yang masukkan dalam kaleng biskuit—betapa sia‑sia! Begitu pula hidup kita, kita tidak mau memilih standar rendah, sementara kita dipanggil untuk hidup pada level yang lebih tinggi.
Pesan Tuhan lewat Yesaya 60: 1, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.” Mengapa? “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” (ayat 2). Di masa-masa ini, banyak orang diliputi ketakutan dan kehilangan harapan. Tetapi justru di tengah gelapnya zaman ini, terang Kristus dalam diri kita harus bersinar lebih kuat. Firman yang kita sampaikan akan menjadi saluran berkat, menyapa hati yang gundah dan mengangkat jiwa yang terpuruk.
Maka, mari kita naikkan standar nilai Allah dalam diri kita. Tingkatkan iman, kasih, dan perbuatan baik dengan mempraktikkannya setiap hari. Jadilah “pipa” yang bersih, agar aliran berkat‑Nya menghidupkan banyak orang.
Momen Refleksi:
Nilai-nilai apa yang Anda rasa perlu Anda tingkatkan supaya menjadi saluran pipa kasih Tuhan yang maksimal? Hari ini mari mulai menaikkan level nilai tersebut dengan mulai menghidupinya setiap hari.
Hak cipta ©Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia